Bukan hanya ilmu dan harta saja yang diturunkan, ternyata penyakit diabetes juga dapat diturunkan lho. Penelitian di India membuktikan bahwa 50% keturunan dari orang tua yang diabetes juga menderita diabetes tipe 1. Fakta menunjukkan bahwa mereka yang memiliki memiliki ayah penderita diabetes memiliki risiko 3.5 kali lipat lebih tinggi, sedangkan bagi mereka yang ibunya penderita diabetes memiliki risiko terkena diabetes sebesar 3.4 kali lipat lebih tinggi. Apabila kedua orang tuanya menderita diabetes, mereka memiliki risiko keturunan diabetes sebesar 6.1 kali lipat lebih tinggi.
Risiko keturunan diabetes memang benar adanya. Tetapi apakah kita tidak dapat bertindak dan melakukan suatu pergerakan untuk meminimalisir fakta ini? Kalau anda merupakan keturunan penderita diabetes, Anda patut waspada.
Berikut berbagai cara yang telah dirangkum oleh Mganik agar Anda terbebas dari risiko keturunan diabetes.
Hindari risiko keturunan diabetes dengan menjaga berat badan dalam kisaran normal
Kabar baik untuk Anda! Bahwa dengan menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga ternyata dapat mengurangi risiko terkena diabetes lho. Penelitian menunjukkan jika berat badan yang berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes.
Lingkar pinggang yang lebih besar dari 80 cm (untuk wanita) atau lebih besar dari 90 cm (untuk pria) menandakan Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes. Oleh sebab itu jagalah ukuran lingkar pinggang Anda!
Rutin melakukan pengecekan kadar gula darah untuk memantau risiko keturunan diabetes
Pengecekan kadar gula darah merupakan hal yang paling penting untuk menekan risiko keturunan diabetes. Karena diabetes dapat timbul tanpa gejala yang jelas dan baru terdeteksi saat melakukan pengukuran kadar gula darah. Jadi, Anda harus tetap waspada ya.
Hindari risiko keturunan diabetes dengan menjaga pola makan pula
Bukan hanya pasangan yang harus dijaga loh ya, pola makan juga. Memangnya pola makan yang bagus bagaimana sih? Usahakan dalam setiap jam makan anda haruslah ada setengah porsi sayuran seperti bayam, sawi hijau, wortel.
Juga jangan lupa untuk memakan seperempat porsi protein yang berasal dari ikan, tempe, dada ayam, dll. Ingat ya sumber karbohidrat haruslah dari yang asupan gulanya sedikit seperti nasi merah, ubi merah, dan oat. Tentunya belum sehat tanpa susu bukan? Susunya minum yang bebas gula ya.
Pantang merokok!
Berdasarkan penelitian menunjukkan kalau merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, dan pastinya merusak paru paru Anda. Ternyata, berhenti merokok selain membantu mengontrol berat badan, dapat juga memperbaiki sensitivitas insulin. Segera berhenti merokok untuk kebaikan diri Anda ya.
Biasakanlah berjalan kaki
Berjalan kaki selama lebih dari 30 menit setiap hari ternyata efektif dalam menjauhkan diabetes. Aktivitas fisik sederhana ini mampu menyelaraskan organ tubuh yang lelah selepas bekerja. Apalagi untuk jarak yang dekat, jangan terlalu mengandalkan kendaraan ya, cobalah untuk berjalan kaki saja.
Coba rutin bersepeda, yuk!
Situasi pandemi saat ini telah menjadikan bersepeda menjadi hal yang digemari kembali oleh masyarakat. Bersepeda menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan menemukan olahraga yang cocok. Menurut American Diabetes Association, bersepeda santai merupakan salah satu olahraga aerobik dengan moderate physical activity (MPA) yang direkomendasikan untuk menjaga kondisi tubuh
Tidak hanya itu, bersepeda dapat membantu tubuh untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kontrol gula darah. Disamping itu, pembakaran kalori mencapai hingga 3x lipat dari normal, sehingga cocok untuk orang yang mengalami obesitas.
Resiko keturunan diabetes seringkali mengganggu pikiran kita semua, kabar baiknya adalah dengan pola hidup sehat kita dapat terbebas dari penyakit ini lho. Yuk jalani berbagai cara di atas demi terbebas dari risiko keturunan diabetes
